Guru sekolah menengah mata pelajaran STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) Balikpapan menjalani asah kemampuan melalui kegiatan pembelajaran hands-on dalam acara Teacher In-Service Program (TISP) yang diselenggarakan oleh Program Studi Matematika ITK pada (13/4). Dr. Eng Ayu Purwarianti, ST.,MT. dari IEEE Indonesia Education Society Chair, Muhfizaturrahmah, ST.,M.Eng. dari IEEE Asia Psific Education Activities Commite dihadirkan sebagai pembicara untuk berbagi pengalaman dalam kegiatan training workshop di TISP. “Kami ingin mendapatkan ilmu dari para narasumber, tentang bagaimana cara mengajar yang bagus dan menarik kepada para peserta didik untuk mengasah kemampuan STEM kemudian mengembangkan HOTS” ungkap Irma Fitria, Ketua Pelaksana TISP. Kegiatan yang bertempat di Hotel Zurich Balikpapan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan minat para siswa untuk mempelajari ilmu bidang keteknikan melalui pelatihan guru-gurunya.
“Dari kegiatan TISP ini kita sangat berharap bahwa guru guru di sekolah akan mengondisikan bagaimana caranya supaya anak-anak tersebut terlibat dalam pembelajaran dengan aktivitas yang hands on, dimana kita punya lesson plan yang boleh dipakai oleh semua guru, dimana sudah disediakan di IEEE fasilitasnya sehingga bisa dipakai kapanpun dan dimanapun”, harap Muhfizaturrahmah. Ia juga menambahkan bawa Ia ingin agar semua sekolah, bukan hanya di Balikpapan familiar dengan lesson plan IEEE dan mengaktifkan kegiatan-kegiatan yang menstimulus ilmu STEM di sekolahnya. Pembicara lainnya, Ayu, berpendapat bahwa seminar ini juga merupakan kegiatan sharing dengan guru-guru mengenai penerapan pembelajaran di sekolah-sekolah khususnya Balikpapan dan dengan tujuan salah satunya yaitu untuk mencapai 4C (creativity,criminal,thinking,communication, dan colaboraty).
Partisipan yang merupakan guru SMA/SMK se-Balikpapan menikmati kegiatan yang diberikan dan antusias dalam membuat karya hands on berupa kincir angina dengan bahan dari alat rumah tangga yang kerap dijumpai. “Menurut saya kegiatan ini bagus, bisa megembangkan potensi-potensi untuk lebih kreatif lagi tentang bagaimana cara kami untuk memberikan pelajaran ke anak-anak, kemudian yang saya dapatkan sejauh ini saya lebih tau lagi bagaimana cara pembelajaran secara STEM” kata Adi, guru SMA Harapan Bangsa. Peserta lainnya juga mengungkapkan harapan yang sama, yakni agar kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan.
“Tahun lalu saya mengikuti program serupa kemudian saya berpikir kira-kira kalau ada di Balikpapan ini spertinya cocok sekali dan saya coba berdiskusi dengan pihak IEEE pada waktu itu dan Alhamdulillah kita mendapatkan respon positif sehingga acara ini bisa kita laksanakan di Balikpapan dengan peserta guru-guru se-kota Balikpapan” jelas Irma.
catatan: Berita ini telah dimuat di Kaltim Post 16 Mei 2019